Selasa, 10 Mei 2011

Bagaimana langkah awal agar saya dapat ber muamalah dengan dinar dirham ?

Kategori: Konsultasi - Tanya Jawab

Tanya:

"Asslm..pak devid, terus terang saya awam sekali tentang dinar dirham, bahkan motivasi saya membeli dirham pun dengan alasan sangat sederhana, yaitu melindungi uang tabungan dari inflasi. Tapi ternyata tidak demikian.Bagaimana langkah awal agar saya dapat ber muamalah dengan dinar dirham. Terus terang saya masih belum percaya diri untuk memberikan penjelasan pada orang2.Lalu bagaimana pula jika sebagian besar kebutuhan saya ternyata harus di beli di supermarket/toko2 besar. Tentu menjadi sangat terbatas pula akhirnya. Boleh saya tau bagaimana pak devid menggunakan dinar dirham dalam kehidupan sehari-hari? Terima kasih... ;)"

Pertanyaan dari: Ibu Eva Handayani. Senin. 9 Mei 2011

Jawab:

Waalaikumsalam wr wb.

Tidak apa-apa bu, semua kita memulainya dari fase yang hampir sama, pemahaman tentang dinar dirham sepertinya memang bertambah seiring dengan keingintahuan, interaksi dan pengamalan kita, tidak mungkin bisa didapat hanya dari membaca atau berdebat saja.

Starting awal motivasi untuk menabung agar tdk habis dimakan inflasi, sudah sangat bagus, bahkan sebagian besar memulai dengan motif yang relatif 'lebih rendah' yaitu investasi yang seringkali juga bersifat spekulasi. Tapi hal itu karena ketidak tahuan saja. Mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada kita semua.

Tujuan Dinar Dirham

Tujuan pentingnya dinar dirham kembali hadir dimasyarakat untuk digunakan sebagai alat tukar syariah sukarela dalam setiap transaksi muamalah (jual beli, sewa menyewa, hutang piutang, kerjasama qirad, syirkah, pembayaran zakat dan lain-lain).

Dinar Dirham bukan sekedar tabungan (disimpan saja) atau malah investasi (mencari keuntungan dari selisih harga). Mari gunakan dinar dirham kita untuk bermuamalah dengan saudara-saudari kita yang bersungguh-sungguh ingin Hijrah dari sistem ribawi menuju muamalah yang mulia. Hal ini bukan berarti dilarang untuk menabung, menabung dalam jumlah yang wajar adalah baik, asalkan jika telah sampai nisab (20 dinar atau 200 dirham) dan haulnya (1 tahun) jangan lupa membayar zakat.

Dinar Dirham Objek Investasi ?

Tentang investasi, sebenarnya ada kekeliruan cara pandang masyarakat tentang dinar dirham (emas dan perak) ketika melihat dinar dirham sebagai objek investasi. Seperti kita ketahui bersama, turun naiknya harga dinar dirham bukan karena ada sesuatu yang berubah atau bertambah dari dinar dirham itu sendiri, melainkan ada masalah kronis pada benda yang digunakan untuk membelinya. Dalam hal ini, faktor utama yang menyebabkan harga dinar dirham terlihat hampir selalu naik adalah inflasi.

Penyebab utama dari inflasi itu adalah hasil dari proses ribawi, yaitu fiat money (uang hampa, create money from nothing), interest (bunga) dan FRS (rasio cadangan sebagian). Jadi, keuntungan investasi dinar dirham itu adalah keuntungan semu, bahkan itu adalah keuntungan yang sangat kental berbau aroma busuk riba. Paling aman dan lebih tepat adalah kita selalu melihat nilai dinar dan dirham selalu stabil, ini bisa dibandingkan dengan harga komoditas lain seperti ayam, kambing, beras dan komoditas lainnya.

Langkah Awal agar dapat ber muamalah dengan dinar dirham.

Ada ajaran yang sangat baik dari Aa’ Gym yang bermanfaat dalam memulai hampir semua perbuatan mulia. Beliau memberi nama 3 M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil-kecil, Mulai saat ini juga). Hal ini juga berlaku dalam usaha kita memulai bermuamalah dengan dinar dirham.

Banyak sekali keluhan, kritik dan pesimisme para pakar ekonomi, baik pakar ekonomi konvensional maupun pakar ekonomi syariah yang meragukan bahwa dinar dirham tidak cukup untuk transaksi muamalah sedunia. Padahal belum mencoba sama sekali, atau bahkan belum pernah memegang dinar dirham sama sekali, memang biasanya penyakit para pakar di masa modern saat ini adalah lemah dalam hal praktek, wallahua’lam.

Memang benar saat ini terdapat beberapa kendala dan keterbatasan untuk menggunakan dinar dirham untuk transaksi muamalah sehari-hari, tapi itu hanya kesulitan awal saja, alhamdulillah sebagian besar saat ini kendala dan ketakutan-ketakutan diawal itu ternyata tidak ada. Hanya sakwasangka dan ketakutan-ketakutan yang dihembuskan setan saja.

Siapapun kita, dimanapun kita berada saat ini sudah dapat memulai untuk bermuamalah menggunakan dinar dirham dari hal terkecil yang telah kita bisa. Detilnya bisa dibaca pada tulisan artikel berikut.

Step by Step hijrah dari sistem ribawi menuju muamalah. [Bagian 1 dari 2 tulisan]
Step by Step hijrah dari sistem ribawi menuju muamalah. [Bagian 2 dari 2 tulisan]

Supermarket, mini market atau pasar rakyat terbuka ?

Ada dilema luar biasa dibalik kegemaran masyarakat saat ini yang lebih suka berbelanja di supermarket/mini market daripada pedagang biasa di pasar rakyat, antara lain harga yang lebih murah, harga tetap (tanpa kawatir ditipu), lebih nyaman, lebih mudah diakses dan lain-lain, sementara di pasar rakyat kondisi saat ini berkebalikan dengan yang disebutkan diatas. Namun itu bukanlah sepenuhnya kesalahan pedagang biasa, harga mereka sulit bersaing karena mereka membeli dalam jumlah sedikit, HPP menjadi lebih mahal, sementara supermarket membeli dalam kuantitas besar dan bisa menekan harga beli.

Kondisi pasar yang sembrawut itu mencerminkan tataran muamalah kita yang juga sembrawut. Ada hak ummat yang saat ini tidak terpenuhi, yaitu pasar terbuka yang bebas pajak, bebas sewa dan bebas pungli. Dalam islam, ini merupakan salah satu kewajiban pemimpin untuk menyediakannya. Apa yang terjadi hari ini? Ditengah himpitan hidup kian hari semakin berat, nilai uang terus merosot karena inflasi, biaya kebutuhan pokok, sekolah dan lain-lain membumbung tinggi, rakyat tidak diberi fasilitas untuk berjual beli dengan baik di pasar terbuka. Malahan rakyat/pedagang kecil diberi kompetitor super berat: Supermarket dan mini market yang letaknya sangat strategis, harga murah dan nyaman. Pedagang kecil mana yang bisa bersaing dengan kompetitor kelas kakap itu ? Akibatnya timbul rasa frustasi dan bagi sebagian pedagang yang cukup lemah imannya dibarengi dengan perilaku menyimpang tidak jujur dalam berdagang. Tugas kita bersama kembali menghadirkan pasar terbuka serta membina dan memeperbanyak pedagang-pedagang-pedagang yang taqwa, jujur dan amanah.

Bagaimana menggunakan dinar dirham dalam kehidupan sehari-hari ?

Bagaimana saya menggunakan dinar dirham ? Saat ini belum semua kebutuhan hidup saya bisa dibayar dengan dinar dirham, namun insha Allah secara bertahap satu persatu telah mulai dapat dipenuhi melalui transaksi muamalah yang baik menggunakan dinar dirham.

Salah satu ikhtiar saya, tentunya juga penggagas dan pengguna dinar dirham lainnnya, setiap mau membayar selalu diusahakan untuk menjelaskan dan menawarkan pembayaran dengan dirham, sebagian pedagang menerima dan sebagian lagi tidak. Kenapa ada yang menerima ? karena mereka telah mengerti. Kenapa ada yang menolak ? karena mereka belum mengerti. Kata kuncinya hanya tentang telah mengerti atau belum mengerti.

Kondisi ini bisa dianalogikan dengan anak-anak ataupun orang dewasa yang telah terbiasa makan junk food maupun makanan yang menggunakan msg (penyedap rasa buatan), ketika diberi makanan sehat malah tidak mau. Banyak orang tua yang membiarkan saja anaknya setiap hari mengkonsumsi makanan berbahaya itu, karena keterbatasan pengetahuan mereka. Apakah ibu mau membiarkan hal yang sama terus terjadi pada diri, keluarga atau anak-anak ibu ?

Ketika tekad saya melemah, menjadi malu, rendah diri atau malas untuk menawarkan pembayaran dengan dinar dirham, minimal saya barengi dengan istihgfar atas kelemahan saya saat itu. Karena itulah selemah-lemahnya iman ketika melihat kemungkaran yang terjadi.

Kiat-kiat praktis lainnya telah banyak juga di sharing oleh komunitas pengguna dinar dirham (Jawara Muamalah) yang dapat ibu temui di website, facebook dan media lainnya.

Semoga bermanfaat

Dijawab oleh: Devid Hardi

2 komentar:

  1. uang recehan kembalian solusinya gimana??

    BalasHapus
  2. uang recehan, tentunya sebelum ada pecahan kecil yang dinamakan FULUS, kita dapat menggunakan uang kertas saja.

    BalasHapus